6 Drama Korea Terbaru yang Angkat Budaya Tradisional, Wajib Ditonton Pecinta K-Drama!
Popularitas drama Korea terus meningkat secara global. Berdasarkan data Statista tahun 2024, lebih dari 60% responden dari luar Korea mengaku tertarik pada budaya Korea karena K-drama. Drama Korea tidak hanya menyajikan cerita menarik, tetapi juga memperkenalkan nilai tradisional Korea ke panggung dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, muncul drama-drama yang secara khusus mengangkat budaya tradisional Korea. Mulai dari pengobatan kuno, perjuangan melawan penjajahan, hingga seni pertunjukan klasik seperti gisaeng. Artikel ini membahas enam drama Korea terbaru yang menggambarkan budaya lokal secara mendalam. Daftar ini cocok bagi penggemar K-drama dan pembaca OppaDrama yang mencari tontonan bermakna dengan muatan budaya tinggi.
1. Poong, The Joseon Psychiatrist (2022)
Poong, The Joseon Psychiatrist mengangkat kehidupan seorang tabib istana bernama Yoo Se-poong. Setelah terusir dari istana karena konspirasi, ia pindah ke desa Gyesu dan mulai menyembuhkan warga. Pengobatannya berbasis ilmu tradisional Korea, seperti akupunktur dan ramuan herbal. Ia juga memperhatikan kondisi mental pasien, yang kala itu masih dianggap tabu.
Drama ini menggambarkan filosofi pengobatan di era Joseon. Penyakit dianggap sebagai ketidakseimbangan antara tubuh dan lingkungan. Poong mengajarkan empati dan pendekatan humanis dalam dunia medis tradisional Korea.
2. Our Blues (2022)
Our Blues berlatar di Pulau Jeju, menampilkan kehidupan masyarakat pesisir. Fokus utamanya pada penyelam wanita tradisional atau haenyeo. Profesi ini diwariskan turun-temurun dan menunjukkan ketangguhan perempuan lokal. Drama ini juga menggunakan dialek Jeju yang autentik.
Melalui kisah kehidupan harian, drama ini memperkenalkan nilai-nilai komunitas yang erat. Seperti gotong royong, ketekunan, dan kesetiaan terhadap alam. Tradisi haenyeo bahkan telah diakui sebagai warisan budaya takbenda UNESCO.
3. Song of the Bandits (2023)
Drama ini berlatar Manchuria tahun 1920-an, masa penjajahan Jepang atas Korea. Sekelompok bandit yang dulunya rakyat biasa memilih melawan penindasan. Mereka mempertahankan identitas budaya dan tanah kelahiran mereka dengan perlawanan bersenjata.
Song of the Bandits memperlihatkan bagaimana budaya Korea tetap bertahan di tengah upaya asimilasi Jepang. Unsur seni bela diri tradisional seperti ssireum dan geom menjadi bagian penting dalam narasi. Drama ini juga memperlihatkan solidaritas, kehormatan, dan pengorbanan sebagai nilai khas Korea.
4. Korea–Khitan War (2023)
Korea–Khitan War adalah drama sejarah epik yang mengangkat perang antara kerajaan Goryeo dan bangsa Khitan. Latar abad ke-11 disajikan secara mendetail dengan busana, struktur kerajaan, dan sistem militer.
Drama ini menggambarkan diplomasi, strategi militer, dan pengkhianatan di antara bangsawan. Aspek budaya Goryeo terlihat dari arsitektur, ukiran kayu, dan simbol kerajaan. Gaya bicara dan etika kerajaan diperlihatkan secara akurat.
5. The Bequeathed (2024)
The Bequeathed mengisahkan Yoon Seo-ha yang mewarisi tanah makam keluarga. Warisan ini membawa konflik batin dan misteri kematian yang belum terpecahkan. Drama ini mengeksplorasi tradisi pemakaman dan kepercayaan spiritual masyarakat Korea.
Unsur budaya seperti jesa (ritual leluhur) dan fengshui Korea (pungsu-jiri) hadir sebagai bagian penting cerita. Sistem warisan patriarkis juga digambarkan dalam konteks sosial modern. Suasana spiritual dan mistis memperkuat nuansa budaya leluhur.
6. Jeongnyeon: The Star Is Born (2024)
Jeongnyeon mengangkat kehidupan gisaeng, perempuan seniman yang berperan penting di era Joseon. Mereka menguasai seni puisi, musik, dan tari untuk menghibur kalangan bangsawan. Tokoh utama berjuang melawan norma patriarki dengan menjadikan seni sebagai jalan pembebasan.
Drama ini memvisualisasikan kostum, alat musik, dan tata panggung tradisional Korea. Penonton diajak memahami kedudukan gisaeng sebagai pelestari budaya, bukan sekadar penghibur. Kritik terhadap ketimpangan gender turut memperkaya narasi budaya dalam drama ini.
Keenam drama Korea ini menghadirkan representasi budaya Korea secara kuat dan konsisten. Setiap cerita menyoroti elemen budaya yang berbeda, seperti pengobatan, sejarah, tradisi leluhur, hingga seni pertunjukan. Seluruhnya menyajikan edukasi budaya melalui alur naratif yang emosional dan mendalam.
Penonton akan menemukan nilai-nilai seperti empati, keberanian, kesetiaan, dan kekeluargaan. Seluruh drama ini relevan bagi siapa pun yang ingin memahami budaya Korea lebih dalam. Apalagi bagi penggemar setia OppaDrama, keenam judul ini layak menjadi daftar tontonan wajib.
Posting Komentar untuk "6 Drama Korea Terbaru yang Angkat Budaya Tradisional, Wajib Ditonton Pecinta K-Drama!"